AKU KECANDUAN


Hari ini adalah hari yang istimewa bagiku. Untuk kedua kalinya sejak dua bulan lalu aku berikrar untuk hijrah dan mencoba istiqomah bersama gerakan ini. Masih hangat dalam benakku betapa susahnya aku untuk memulai gerakan ini. Dari rasa malas yang hinggap sampai benturan waktu dengan berbagai aktifitas yang setiap hari mesti ku kerjakan. Tapi Alhamdulillah semua itu bisa ku lewati walau dengan cara perlahan

Jika rekan-rakan pernah membaca tulisanku yang berjudul resolusi Jumat,  mungkin rekan-rekan mengetahui asal muasal aku menggaungkan resolusi ini. Iya, waktu itu aku sedang sholat Jumat, dalam keadaan terkantuk-kantuk, samar-samar aku  mendengar seorang khatib berkhutbah dan  berhasil membuat fikiran ku terbuka. Dengan khutbah sederhananya ia mengajakku berfikir  untuk giat dan aktif membaca Alquran. setelah khatib selesai berkhutbah, sepertinya ada yang berbisik dan mengatakan seperti ini kepadaku, “Mas kapan lagi mau baca Quran istiqomah? Baca berita, koran, novel bisa dan sanggup sampai berlembar-lembar? Masa baca Quran cuma satu juz aja \gak  bisa? Gampang koq, dapat pahala juga  loooh?” sepulang dari sholat jumat itu aku langsung searching  untuk mencari tahu dan seketika langsung mendaftar untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan one day one juz.

Sejak saat itu, dalam setiap hari aku berusaha untuk membaca Quran. Ya, walaupun gak gampang karena sudah pasti banyak kali godaannya. Bahkan aku masih  ingat ketika aku selalu ingin menyelesaikan target tilawah secepatnya, pokoknya aku pasang target kalau sekali duduk tilawah harus menghabiskan dua lembar dan akan selesai  sebelum waktu zuhur  tiba . Hal ini aku lakukan agar tidak mengganggu aktifitasku di siang hari. Pada 2 minggu pertama strategi ini berjalan cukup baik dan apik. Tapi hatiku sepertinya agak sedikit bergejolak, seperti ada perasaan tidak ikhlas baca qurannya. Mau baca Quran karena berburu target untuk nyelesaikan misi dan anggar gengsi dengan rekan-rekan ku di grup ODOJ 750 (Astaghfirullah..) karena itu, beberapa minggu kemudian aku mencoba untuk fleksibel aja, gak begitu pasang target harus berapa lembar dalam sekali duduk, tapi yang pasti aku harus menyelesaikan satu juz sebelum adzan maghrib berkumandang. Karena kalau sudah maghrib berarti aku sudah melewatkan perputaran hari (sesuai kaidah hari dan tanggal dalam Islam yang berganti ketika matahari mulai terbenam )

Aku sedikit flashback dan mengenang selama beberapa bulan aku menjalani gerakan ini, aku pernah sangat merasakan kejenuhan hingga pada masa itu tilawahku hancur, jangankan dapat satu juz, baca satu lembar aja malas kali rasanya. (Entah setan apa yang datang dan berhasil menggodaku waktu itu) sehingga  pada masa itu, aku tidak tidak kholas sama sekali  dan dapat peringatan dari rekanku di ODOJ 750. Tetapi sejak kejadian itu, aku merasa seperti ada yang hilang dalam diriku. Aku  seperti kehilangan nafas,kehilangan semangat, tak bergairah, dan hati  berasa kering kerontang, gelisah tak karuan.  Aku sangat menyesal atas kelalaian yang aku lakukan. Aku mencoba banyakin istighfar dan  mencoba untuk langsung mengganti dan tiawah dua juz sekaligus dalam satu waktu.

Kini, 2 bulan sudah berlalu, dan aku sudah mengkhatamkan ikrar ku  dua kali. Alhamdulillah aku sangat merasakan hal yang tak biasa aku rasakan. Bahkan  aku merasa sangat kecanduan, sehingga  kalau aku belum tilawah jantungku berasa beda hingga terbawa-bawa ke fikiran. Hal ini menyebabkan aku  gak konsen untuk melakukan berbagai aktifitas dan kegiatan. Karenanya, dalam beberapa kesempatan aku terkadang mendahulukan untuk tilawah ketimbang yang lainnya. Aku pernah melakukannya setengah jam sekali,  dua jam sekali, tiga jam, lima jam, enam  jam dan tergantung aku ingin melakukkanya kapanpun aku mau. Yang pasti disaat aku butuh maka aku memutusklan untuk tilawah, baca Quran dahulu. Bahkan, ketika beberapa minggu lalu sedang banyak-banyaknya materi dan hafalan  untuk ujian kompri, aku malah ngebanyakin baca quran ketimbang membahas dan menghafal materi kompri dengan berbagai teori yang banyak dan ribet itu. Meskipun begitu, aku tetap berusaha sekuat tenaga untuk tetap membahas dan mengahafal  materi yang tersaji.  Bahkan aku sudah berniat  memaksa hatiku untuk yakin dan percaya bahwa  “Ketika kita sangat yakin dan  melakukan kebaikan, pasti Allah akan membantu dan memudahkan langkah yang kita lakukan”  ( Alhamdulillah aku lulus ujian kompri pada waktu itu, dari 16 orang yang ikut ujian, cuma 4 yang lulus dan aku salah satunya)

Akhirnya, aku sangat menghaturkan rasa terima kasih tak terhinngga kepada setiap orang yang telah bersedia dan  ikhlas  mendoakan aku. Aku juga memanjatkan doa agar kita semua diberi kekuatan dan keistiqomahan dalam menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan Nya.

Oh iya, bagi kawan-kawan yang belum memulai mencoba gerakan One day one juz, yok.., gak ada salahnya loh dicoba, kapan lagi kita baca kitab suci kita? Kapan lagi kita bisa rutin membaca dan mengkhatamkannya dalam waktu sebulan kalau gak kita mulai dari sekarang? Yakinlah, akan ada banyak perubahan, kemudahan, dan kedahsyatan yang akan dirasakan jika menjalaninya dengan ikhlas dan mengharap ridho Allah.  Mari bersama-sama kita gemakan kalam Allah diatas bumi ini. 


*Tulisan ini hanya bersifat  sharing dan renungan dari penulis. Tak bermaksud ria apalagi pongah. Semoga ada hikmahnya, setiap kesalahan yang terjadi bukan ada pada pembaca, namun kepada penulis yang memang masih lemah. Untuk itu, teguran, saran dan doa dari pembaca sangat penulis harapkan..


Wallahu a’lam..
Alhamdulillah-Astaghfirullah, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak kamu di sini ya..!
Silahkan isi dan komentari dengan sopan
Salam Blogger.

Pages