LPM Dinamika IAIN SU Gelar Dialog Bersama Birokrat

DIABADIKAN: Pengurus LPM Dinamika IAIN SU diabadikan bersama nara sumber dalam acara dialog “Apa Kabar Dinamika Kampus VI” di aula kampus itu Jalan Willem Iskandar Medan, Rabu ((12/6).
Medan, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dinamika Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN SU), Rabu, (12/6), menggelar acara bertajuk “Apa Kabar Dinamika Kampus VI” (AKDK) dengan tema “Fasilitas IAIN SU” di aula kampus itu Jalan Willem Iskandar Medan.

Hadir sebagai nara sumber dari Birokrat IAIN SU Drs Makmun Suaidi Harahap (Kepala Peralatan dan Rumah Tangga) dan Drs Syahruddin Siregar, MA (Kepala Bagian Perencanaan). 

Ketua panitia Susanto, mengatakan, tema ‘Fasilitas Kampus IAIN SU’ ini diangkat berdasarkan angket yang disebar kepada mahasiswa. Dari 300 responden, sebanyak 52 % mahasiswa memilih fasilitas IAIN SU. Atas dasar itulah tema ini diangkat pada  acara ini.” 

Acara yang ber-tagline “Kritis Mengupas, Jelas, Tanpa Bias”  dihadiri 111 mahasiswa  dari Dewan Mahasiswa, Dewan Mahasiswa Fakultas, UKK-UKM, organisasi ekstra, dan mahasiswa dari setiap fakultas.

Pemimpin Umum LPM Dinamika Siti Nurjannah Tambunan mengatakan, “AKDK  adalah program unggulan yang diadakan LPM Dinamika IAIN SU setiap dua kali setahun. Acara ini dilaksanakan karena mengingat LPM Dinamika IAIN SU mempunyai fungsi sebagai kontrol sosial yang mengajak mahasiswa dan pihak birokrat, untuk duduk bersama menyoroti permasalahan yang sedang hangat di kampus. 

Acara ini  diharapkan bisa menjadikan IAIN SU lebih baik lagi. “Saya mengajak mahasiswa untuk mengkritisi semua fasilitas kampus kepada narasumber. Begitu juga kepada narasumber, agar bisa menjawab pertanyaan, pernyataan, dan tanggapan mahasiswa secara jelas, tanpa bias sesuaai dengan tagline acara ini,” kata Nurjannah.

Acara ini terdiri dari tiga segmen. Pertama, segmen pemutaran video fakta oleh LPM Dinamika. Kedua, segmen tanya jawab oleh peserta, dan segmen pemutaran pertanyaan lewat video. 

Idealnya suatu fasilitas kampus, Drs Syahrudin Siregar MA mengatakan, apabila dalam pembelajaran maka fasilitasnya harus melebihi fasilitas madrasah. Fasilitas kampus harus lebih baik daripada fasilitas yang disediakan di rumah. Apabila fasilitas masih jauh di bawah standart di atas, maka dapat dikatakan kurang memadai. 

Banyak pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa menanggapi fasilitas di IAIN SU mulai dari fasiltas di masjid, kamar mandi, perpustakaan, wifi, rusunawa, aula, UKK/UKM, sarana dan prasarana pembelajaran, dan lainnya.

“Mengapa fasilitas pembelajaran khususnya Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam  tidak memadai ? Contohnya infokus hanya satu untuk dipakai seluruh kelas,” tanya Adjie mahasiswa jurusan EKI semester VI.

Menanggapi hal ini Makmun Suaidi menjelaskan, semua sudah dipertimbangkan dan direncanakan, hanya saja kendala yang dihadapi terkait  pemblokiran dana di akademik.

Banyak pertanyaan, tanggapan dan sanggahan yang muncul dalam forum itu. Salah satunya bagaimana kerjasama mahasiswa, dekanat, dan rektorat bekerjasama dalam menyediakan, mengadakan, dan menjaga fasilitas kampus. Hal ini disampaikan Fauzan Arasyid, mahasiswa FASEI.



DImuat di Harian Analisa Edisi 14 Juni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak kamu di sini ya..!
Silahkan isi dan komentari dengan sopan
Salam Blogger.

Pages