( Catatan Suju H2 )
Mohon maaf jika tulisan ini lama updatenya setelah tulisan yang
pertama kemarin, padahal niatnya ingin selalu update ketika mengikuti
PJTLN Sumarak Jurnalistik di Padang. Nah ternyata energi ku kedodoran, pada pelatihan kemarin, setelah diberikan
materi, kami para peserta langsung
diarahkan untuk praktek ambil gambar di lapangan. Kegiatan lapangan ini
berlangsung terus-menerus dari hari kedua sampai hari keempat. Disini tenaga ku lumayan terkuras. Selain simulasi lapanagn, kegiatan kami lainnya juga sudah terjadwal
semua, baik itu materi, diskusi, makan, sampai waktu istirahat sehingga aku pribadi
dan para peserta banyak yang gak sanggup untuk beraktifitas karena lelah di malam harinya,
biasanya setelah materi dan diskusi malam, aku langsung tidur untuk menjaga
stamina di pelatihan berikutnya.
Dihari kedua ini aku ingin berbagi materi yang disampaikan oleh Mas
Dandhy, Pemateri yang juga pernah menjabat
sebagai produserr News Liputan 6 SCTV. Mas Dandhy menyampaikan bahwa
yang terpenting dari video itu adalah pesannya, bisa sampai atau tidak ke
penonton. Apalagi jika pesan yang disampaikan oleh si pembuat video itu bisa
menggerakkan perubahan sosial. Nah disinilah pentingnya pers mahasiswa untuk ikut berperan menyampaikan ide dan gagasannya kepada masyarakat. Karena dewasa ini pers mahasiswa dituntut untuk tidak hanya
bermain aktif di media cetak, namun juga
di media audio visual.
Suasana pelatihan di Mess Unand |
Mas Dandhy Sedang menjelaskan materi tentang Video dokumenter |
Untuk menyampaikan suatu pesan yang terkandung dalam video ataupun
film, ternyata tidak sembarangan caranya. Harus ada kemasaan yang menarik agar
si penonton tidak jenuh apalagi sampai pusing menontonnya. Nah Kemasan yang
menarik ini ternyata didapat dari berbagai tehnik handal yang bisa dipelajari
caranya. Untuk tahap awal, Mas Dandhy mengajarkan cara mengambil gambar
yang benar untuk pembuatan video dokumenter. Ada banyak aturan aturan yang harus
diterapkan, diantaranya :
1.
Gambar harus stabil, merekam dengan durasi minimal 10 detik.
Untuk mendapatkan gambar yang stabil, diperlukan sebuah alat yang
bernama tripod. Dalam pembuatan video ataupun film dokumenter menggunakan
tripod adalah suatu kewajiban. Mas Dandhy menyebutkan termasuk “kejahatan visual”
jika tidak menggunakan tripod, apalagi untuk mengambil objek diam. Karena penggunaan tripod akan sangat berpengaruh terhadap kestabilan dan kualitas gambar yang
dihasilkan. Ketika objek yang kita ambil diam dan kamera kita bergerak,
goyang dan tidak stabil, maka kualitas video yang dihasilkan akan sangat tidak baik untuk dilihat, dan ini merupakan "kejahatan visual" yang sangat tidak bisa dimaafkan. Fungsi tripod juga akan sangat terasa ketika kita melakuakan
aktifitas zoom in/zoom out.
Durasi waktu merekam yang baik minimal 10 detik untuk mengambil kestabilan gambar
yang nantinya kita dapatkan, biasanya kalau kita merekam menggunakan tripod, 3
detik pertama kamera akan goyang ketika kita menekan tombol record dan gambar
di 3 detik ini biasanya tidak layak untuk dipakai ,
yang bisa kita pakai hanya di 7 detik inti karena di 3 detik terakhir
juga gambar bisanya akan goyang ketika
kita menekan tombol finish.
Kalau
video yang kita rekam berupa peristiwa/ moment kita boleh tidak memakai tripod,
namun gambar tetap harus stabil.
2.
Ambil
gambar secara cut to cut ( kecuali jika ada moment )
3.
Gerakkan
kamera kalau ada maksud, baik itu untuk keperluan gerakan kamera keatas, ke
bawah, traking, panning, hand held dan sebagainya.
4.
Harus
ada posisi kamera di wide, medium dan close
5.
Perlu
diperhatikan ketika mengambil gambar dengan metode hand held
-
Menentukan
fokus
-
Mempertahankan
/ mengikuti fokus
-
Kembali
ke aturan dasar dari no 1-4.
6.
Komposisi
gambar, yakni untuk mengambil gambar dengan nilai estetika
-
Letakkan
objek ditengah
-
Letakkan
objek di golden triangle
-
Buat
posisi head room ( memberikan ruan diatas kepala )
-
Nose
room ( ruas hidung harus lebih lebar )
-
Over
third ( garis mata sesuaikan di 1/3 layar
atas )
Nah, itulah materi yang diberikan Mas Dandhy dihari kedua, kalau
kawan-kawan ada yang merasa bingung ketika membacanya harap maklum , karena saya awalnya juga bingung. Materi ini sangat pas
jika langsung disandingkan dengan simulasi/ praktek langsung dilapangan. Jika
kawan kawan berkenan atau ingin tahu lebih lanjut, saya siap berbagi .
Salam Semangat..!
Salam Semangat..!
Suasana simulasi pengambilan video |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kamu di sini ya..!
Silahkan isi dan komentari dengan sopan
Salam Blogger.