Selama bulan puasa yang telah
berlalu harmpir 22 hari ini, aku kerap kali melaksanakan sholat diberbagai masjid,baik
itu masjid yang berada di sekitaran Kota Medan ataupun masjid yang berada di sekitaran Kota Binjai. Hal ini
disebabkan aku sedang menjalani kegiatan magang dan KKN yang mengharuskanku
berada di kedua tempat tersebut dalam beberapa waktu dan kesempatan.
Nah,
dalam proses melaksanakan ibadah sholat tersebut, ada hal-hal menarik yang menggangu pikiranku.Terutama ketika
sedang melaksanakan ibadah sholat Isya dan Teraweh. Perlahan kuamati, koq rata-rata
semuanya berwajah tua dan renta. Kemana semua perginya anak-anak muda? Bahkan
sekumpulan anak–anak yang biasanya ikut meramaikan ibadah sholat teraweh
bersama orang tuanya juga mulai tak tampak? Pada kemana semua?
Seolah
sejalan dengan kondisi anak muda, kondisi masjid nya juga hampir sama. Hal ini diperparah
dengan adanya tradisi yang entah dari mana diadopsi, tetapi selalu saja aku amati
kalau sudah masuk di penghujung
Ramadhan, pasti jamaahnya selalu sepi.
KO satu persatu. Yang dari awalnya mungkin ada 5 shaf bahkan sampai memenuhi
halaman masjid, namun ketika sudah berada di penghujung Ramadhan jamaahnya tinggal
satu shaf saja, bahkan tak jarang bisa dihitung dengan jari tangan. Sungguh
keadaan yang sangat miris. Benarlah kata Rasul, Beliau pernah bersabda kalau
nanti diakhir zaman akan banyak masjid yang dibangun megah dan indah, namun tak
dimakmurkan, karena sedikit jamaahnya. Jamaah disini termasuk jugalah para anak-anak
muda tersebut.
Anak
muda dengan semangat dan potensinya harusnya bisa menjadi lokomotif penggerak perubahan sosial dalam kehidupan
bermasyarkat. Apalagi anak muda yang sampai bisa menjadi pengemban dakwah nabi, menyebarkan
kebaikan. Menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar. Mantaf bener dah, dua
jari untuk anak muda model begini.
Namun
amat sangat disayangkan ketika para pemuda saat ini banyak yang terjerambab ke
jalan yang salah. Tak mengamalkan yang harusnya diamalkan. Lebih suka berhura-hura
dan berfoya foya. Lebih cenderung kepada kehidupan duniawi dan jauh dari
kehidupan ukhrowi.Padahal ditangan para pemuda inilah semua bisa menjadi sangat
luar biasa. Sampai bung Karno pernah berkata “Beri aku 10 Pemuda maka aku akan
goncang dunia”. Ini menunjukkan betapa hebatnya kekuatan dan semangat yang bisa
digali dari potensi anak muda. Akan sangat hebat lagi kalau mengguncangkan
dunia dengan menyebarkan yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar. Mengemban
dakwah nabi, betul tidak?
Kita
mungkin pernah mendengar kisah-kisah anak muda yang berhasil menjadi pahlawan
dalam Agama Islam, meskipun muda namun sumbangsih mereka sangat luar bisa.
Lihat saja Muhammad Al Fatih yang bisa menembus dan menaklukkan kota
Konstantinopel, kota dengan pertahanan terbaik di dunia pada masa itu. Padahal
saat itu beliau baru berumur 21 tahun. Namun dengan kegigihannya, Konstantinopel
akhirnya dapat ditaklukkan dan akhirnya tercatat dalam sejarah kemenangan
terbesar yang pernah diraih dalam peradaban Islam. Selain itu, lihat juga semangat dan gairah
yang ditunjukkan oleh Zaid bin Tsabit yang begitu gigih menulis
lembaran-lembaran mushaf Alquran, sehingga karena jasanya Alquran masih bisa kita baca dan amalkan
hingga sekarang.
Nah,
kembali kepada inti dari pembicaraan, pada kemanakah anak muda sekarang? Dan
apa saja yang dilakukan?
Mungkin
sedikit Pertanyaanku itu sedikit bisa terjawab ketika pada suatu malam yang
lalu aku sempat diajak temanku berkeliling kota Medan untuk membeli suatu
keperluan. Wah alangkah kagetnya, tak kusangka Kota Medan amat sangat sesak
dimalam itu. Untuk sekedar memarkirkan kereta saja tak bisa. Berjalan kaki saja
mesti berhimpit-himpitan. Aktifitas bernafas juga sedikit terganggu karena
ramainya.
Suasana keramaian salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Medan pada malam bulan Ramadhan, didominasi oleh kaula muda. |
Nah,
yang membuat kagetnya lagi, dari semua yang kuamati kebanyakan dari mereka itu adalah
para anak muda yang mungkin menjadi pertanyaanku perlihal dimanakah keberadaanya. Ternyata mereka semua pada
disini. Memakmurkan mall dan pusat perbelanjaan .wah wah sadar gak sih kalau
kita ini masih berada dalam Bulan Ramadhan? Koq pada banyak yang bertebaran di mall dan di pinggiran jalan ngelakukan
perbuatan sia-sia yang gak karuan . Banyak juga hilir mudik lewat sana-lewat
sini seolah bulan ini sama seperti bulan dan malam biasa.
Ini
adalah sedikit temuanku berdasarkan beberapa pengamatan yang aku lakukan, kalau
ada temuan yang teman-teman dapatkan silahkan di share, pasti akan ada cerita
yang berbeda di setiap daerah. Meskipun begitu aku tetap yakin tak semua anak
muda melakukan hal yang sia-sia dimalam Bulan Ramadhan. Pasti masih banyak juga
yang memakmurkan masjid-masjid dan menyibukkan dirinya dalam aktifitas ibadah.
Aku
bahkan sempat berkhayal, jika seandainya semua anak muda beramai-ramai memakmurkan
masjid. Sungguh akan sangat menjadi pemandangan yang sangat luar biasa. Yang
bertugas adzan anak muda, yang bilal anak muda, yang ceramah anak muda, bahkan
yang imamnya juga anak muda. Orang tua nya hanya tinggal duduk dan menyaksikan
potensi anak-anaknya saja. Wah seru pasti bisa melihat anak-anak muda yang giat
memakmurkan masjid dengan aktifitasyang bernilai ibadah. Harusnya..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kamu di sini ya..!
Silahkan isi dan komentari dengan sopan
Salam Blogger.