Medan, Senin (23/9) Kantor Biro IAIN SU hari ini didemo dua kali. Aksi pertama dilakukan oleh Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) IAIN SU pada pukul 11.05 WIB siang. Mereka menggelar aksi dengan membakar ban dan memblokir jalan utama Fakultas. Aksi kemudian pun berlanjut sampai ke depan kantor Biro IAIN.
Aksi yang dilakukan oleh AMI ini sendiri menuntut adanya perbaikan berbagai fasilitas yang ada di IAIN SU terkhusus yang berkaitan dengan kebutuhan mahasiswa.
“Kami meminta dan menuntut kepada rektor yang baru agar dapat bertindak cepat, tidak hanya duduk dan diam di dalam ruangan. Hari ini kami sedih melihat kampus IAIN SU karena hak-hak dan fasilitas kami selaku mahasiswa masih banyak yang belum diaplikasikan oleh para pemimpin kampus IAIN. Bagaimana mungkin kami bisa maksimal kuliah dengan keadaan yang saat ini kami rasakan,” jelas M. Fauzi Sitompul selaku koordinator lapangan.
M. Fauzi secara khusus pun menyampaikan tuntutannya melalui selembar kertas pernyataan sikap yang ia berikan. Diantara berbagai tuntutan mereka yakni adanya transparansi dan pemerataan wifi, menuntut adanya KRS (Kartu Rencana Study) secara online, mempercepat penyaluran beasiswa DIPA yang bermasalah dan beasiswa lainnya, melengkapi infrastruktur kampus untuk mempercepat IAIN menjadi UIN serta menyalurkan dengan segera almamater, KTM dan kartu perpustakaan bagi mahasiswa baru IAIN.
Tak lama berselang ketika aksi pertama sedang berlangsung, puluhan mahasiswa pun datang dengan membawa keranda mayat dan bergabung dengan mahasiswa yang menggelar demo pada aksi pertama. Mereka yang menamakan diri Himpunan Mahasiswa IAIN Sumatera Utara (HMI- SU) menuntut adanya penyelesaian kasus-kasus yang terjadi terlebih mengenai kasus “pembobolan brankas IAIN SU” yang sudah dua kali terjadi agar dapat diselesaikan dengan aksi nyata.
Aksi yang mulanya damai ini pun berubah menjadi ricuh ketika sekumpulan pendemo memaksa masuk ke dalam ruang biro dan ingin bertemu langsung dengan rektor IAIN dan dihalang-halangi oleh petugas keamanan. Aksi dorong-dorongan pun berlanjut dan semakin memanas ketika adanya beberapa lemparan cup air mineral dari pendemo yang menyulut kemarahan beberapa petugas kemanan. Aksi pelemparan ini pun memicu terjadinya kejar-kejaran dan perkelahian antara beberapa pendemo dan petugas kemananan.
Muhammad Zein, salah satu petugas kemanan IAIN SU pun menjelaskan kronolgi kejadian, “Aksi kejar-kejaran terjadi karena mereka yang memulai duluan. Kami dilempari Aqua gelas sehingga beberapa kawan petugas pun tersulut emosinya,” ungkapnya.
Setelah aksi kejar-kejaran ini, rektor sempat turun dan ingin menemui para pendemo. Namun tampaknya para pendemo sudah tidak berada di tempat. Rektor pun sempat membaca beberapa selebaran dan pernyataan sikap yang awalnya dibagikan pendemo. Karena melihat tak ada yang ditemui, rektor pun kembali ke dalam ruangannya.
Beberapa saat berselang, pendemo datang dan berkumpul lagi. Mereka pun kembali meminta dan menuntut rektor untuk turun dan menemui mereka. Namun tampaknya rektor enggan untuk turun dan menemui para pendemo lagi. Akhirnya para pendemo hanya bisa terus beroarasi dan membakar keranda yang dari awal mereka bawa. Aksi pun bubar dengan sendirinya pada pukul 12.00 siang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kamu di sini ya..!
Silahkan isi dan komentari dengan sopan
Salam Blogger.